Lea adalah siswi kelas XI SMU Pelita Ilmu Jakarta. Meskipun cewek, Lea suka berteman dengan cowok. Alasannya bukan karena dia tomboi atau sok jago karena sudah sabuk hitam di karate, tetapi karena menurutnya cewek itu ribet dan tidak praktis. Menurutnya, bergaul dengan cewek itu terlalu banyak ngerumpi, ngegosip, dan sirik – sirikan. Walaupun begitu, Lea mempunyai sahabat perempuan, Yola namanya. Lea juga tidak segan membantu Yola yang sedang kebingungan mencari Adit, ketua panitia lomba lukis yang menghilang berhari – hari. Lea menyarankan Yola untuk menelepon Adit saja. Namun, Yola berkata bahwa hal tersebut sudah dilakukannya berkali – kali dan tidak ada jawaban. Keeseokan harinya, Lea pergi ke kelas XI – 4 untuk mencari Adit. Setelah bertanya pada Panji, ternyata Adit absen alias tidak masuk sekolah. Panji juga tidak tahu mengapa Adit tidak masuk sekolah hari itu. Lalu, Lea dan Yola langsung mendatangi kantin. Di SMU Pelita Ilmu ada sederet kantin yang secara tidak tertulis terpisah menjadi dua. Satu bagian untuk cewek dan satu lagi untuk cowok. Mereka pun langsung masuk ke kantin cowok. Setelah mencari – cari informasi, akhirnya mereka mendapat info dari Agus bahwa kemarin dia melihat Adit di Rumah Sakit Harapan Kita. Setelah itu, pemburuan diakhiri. Pagi harinya, saat Pak Ruben, guru Fisika Lea sedang serius menjelaskan, ia mendapat SMS dari sahabatnya, Yugi. Yugi bertanya kepada Lea tentang perburuan Adit yang dilakukannya bersama Yola. Setelah Lea menceritakan semuanya, Lea dan Yola melanjutkan perburuan diantar oleh Yugi. Akhirnya mereka berpencar untuk mencari Adit. Setelah satu jam, mereka pun berkumpul kembali di tempat yang sudah mereka tentukan. Dan ternyata, hasilnya nol.
Ternyata, besoknya, Adit sudah masuk sekolah. Lea pun menyapa Adit. Tetapi seperti biasa, Adit hanya diam mematung. Kemudian Lea bertanya kepada Adit apakah dia sudah menemui Yola. Adit pun menggangguk dan mengucapkan terima kasih padanya. Kemudian Lea melongo dan berkata dalam hatinya bahwa Adit adalah cowok aneh. Malam harinya, sekotar pukul sembilan malam, Lea mendapat SMS dari seseorang yang nomornya tidak ia kenal. Setelah ditanya dia pun menjawab dan mengaku bahwa dia Adit. Keesokan harinya, Lea bercerita pada Yugi. Tetapi, Yugi malah berniat untuk menjodohkan Lea dengan Adit. Namun bagi Lea, Adit hanyalah cowok aneh yang membuat hidup menjadi lebih susah. Lea memang masih jomblo, dan menurut Yugi, Lea awet jomblo karena terlalu cerewet, bawel, galak, dan hobi ngejar copet. Gara – gara mengejar copet ini, Lea bertemu dengan Gilang. Gilang adalah pangeran impiannya, dan ia langsung jatuh cinta dengan cowok tersebut pada pandangan pertama. Demi Gilang, Lea rela mengubah kebiasaannya dan mengikuti saran – saran dala buku “25 Kiat Mendapatkan Pacar”. Namun ternyata semua itu sia – sia, karena Gilang hanya bisa menganggap Lea sebagai seorang teman.Gilang merasa bersalah karena ia sudah membuat orang menjadi berubah banyak, dan perubahan itu membuatnya tidak nyaman. Gilang juga mengatakan bahwa untuk menyesuaikan diri denganya cukup susah. Lea pun menganggap Gilang itu pengecut. Lea sangat sedih setelah kejadian itu. Lea jadi senang menyendiri dan sering murung.
Suatu hari, saat Lea sedang di taman sendirian, Yugi mengiriminya SMS. Kata Yugi ada berita penting. Yugi segera menuju ke taman. Sesampaiya di taman, Yugi menceritakan berita penting tersebut. Ternyata berita itu adalah penyebar gosip tentang Lea. Penyebar gosip tersebut adalah Viona, anak kelas XI – 5. Yugi pun menceritakn semuanya. Namun, Lea sama sekali tidak memperhatikannya. Setelah ditanya, akhirnya Lea menceritakan semua tentang Gilang kepada Yugi. Yugi berusaha menghiburnya. Hingga akhirnya, Lea kembali tersenyum.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar